Aku Bicara Perihal Cinta

Thursday, January 27, 2011

Aku Bicara Perihal Cinta

Apabila cinta memberi isyarat kepadaku, ikutilah dia
Walau jalannya sukar dan curam
Dan apabila sayapnya memelukmu menyerahlah kepadanya
Walau pedang tersembunyi diantara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu

Dan kalau dia berbicara kepadamu, percayalah kepadanya
Walau suaranya mampu membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara 
mengobrak abrik taman
Karena sebagaimana cinta memahkotaimu demikian pula dia akan menyalibmu

Sebagaimana dia ada di pertumbuhanmu
Demikian ia ada untuk memangkasmu

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu
Dia menggosok gosokkan engkau hingga putih bersih
Dia meremas engkau hingga menjadi liar
Dan dia mengangkat engkau ke api sucinya
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan

Dan apabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta
Maka lebih baiklah bagimu kalau kau tutupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai lantai penebah cinta

Memasuki dunia tanpa musim tempat kau dapat tertawa, dan menangis 
tapi tak sehabis semua air matamu

Cinta tak memberikan apa apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apapun kecuali dari dirinya sendiri.

Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki
Karena cinta telah cukup bagi cinta

Apabila kau mencintai kau tak akan berkata "Tuhan ada di dalam hatiku"
tetapi sebaliknya "aku berada di dalam hati Tuhan"
Apabila dia menilaimu dengan pantas, mengarahkan jalanmu

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya 
Namun apabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan
biarlah ia menjadi aneka keinginanmu

Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam

Mengenali penderitaan dan dan kelembutannya yang begitu jauh
Merasa dilukai akibat pemanahanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira

Terjaga di kala fajar, dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya awan
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang  meluap luap

Kembali kerumah kala senja dengan rasa syukur
Dan lalu tertidur dengan penuh doa kasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu




No comments:

Post a Comment