Monday, January 25, 2010
My happiness : becoming a mother..! (part I)
No one in this world say that becoming a mother is an easy thing. A mother has to face new circumstances while she meet a new world as a mother in her life such as pregnancy, birthing, breast feeding. those words also the most thing words in her vocabulary that she cant never forget in time. For many mothers this words are blessing from the God. This write is all about the happiness I got while I got my babies.
The first time i found that blessing is on 21st April 2004, 1.20 am i gave birth my 3 kgs first child, a baby girl that lately I named her Nasywa Khorunnisa. I found the name from the internet and mix those 2 names. It is from Arabic language. Nasywa means the one who brings happiness , Khoirunnisa means the best female. I give her a nick name as Nisa.
What I expected from the name is she always bring so much happiness wherever she is and make people happy to know she is around. I really hope that the God I (Alloh SWT )will bless her for every goodness, happiness, and always being useful person to the world.
I also find many difficulties in taking care of new baby. I often find any miracle and also my worried in the same time. Always sleep over night while Nisa is just 0-3 mounths. She cried loudly and if she did that, sometimes i just wonder what happened with her cos i think she is feed enough milk. Lately i know, if she sleep in the wrong position or if she just feel sweety she will cry.
On the age of 9 mounths she start too eat some mild poridge or biscuit. Seem she likes if the taste is sweet but i know if thats forbiden for baby if eat much sweet things. At the same time se start having a teeth. It sign by the fewer to his body and want be better. At time i saw her, i found new teeth is grown up.
She start walking in 11 mounths. Firstly she like to hang on a chair, table or any streng things in front of her. At her first brithday she got a 3 wheel bycicle as birthday present. How happy she was while she have that. Every day she rode that bycicke and horn the bel. She liked the bel cos it will playing some music. And from that time she left her stroler as her ride. If I looked her seem I can feel her happines. The happiness of 1 year baby. But I told myself that No mother in this world will be happy without watching her babies happy.
Now she is grown up and already school at kindergarden. She starting learn to read now. Everytime I saw her smile I always feel happy. Always thankful to God that already send me my Nisa and her happiness even I know not every single time she could be so bright and cheerful. She often time disobey the rule i gave for her. Maybe my rule didnt make her happy.
But I learn much about this happiness. I never wonder no more while knowing that parents will present anything in this world just for the babies. If this world could be present for them they will do so.
Thank you God, for giving me this children. Help me to accompany them in time they are grown up and lately get married. Bless them by becoming a good child and always be useful person to anybody.
I love you Mbak Nisa...
Thursday, January 21, 2010
Irigasi Tetes, sebuah harapan bagi lahan kering
Irigasi adalah upaya untuk mengadakan dan membagi ketersediaan air sesuai lahan yang membutuhkan. Usaha ini dilakukan dengan upaya menyeimbangkan ketersediaan air dan kebutuhan. Berbagai macam jenis irigasi yang bisa digunakan sebagai alternative pilihan sesuai dengan kondisi alam dari tempat yang membutuhkan air. Jenis-jenis irigasi antara lain : irigasi permukaan, irigasi pompa, irigasi air tanah, irigasi curah (sprinkler), irigasi tetes ( drip) dan lain sebagainya.
Sistem Irigasi tetes pada dasarnya berprinsip menggunakan pipa dalam pengaliran air ke tanaman. Irigasi ini dilakukan dengan cara melubangi pipa tiap berjarak 15 cm atau sesuai jarak tanaman. Sistem Irigasi ini memiliki kelebihan dari system irigasi yang lain, yaitu :
Memiliki efisiensi penggunaan air karena : air langsung dialirkan ke tanaman pokok, tidak rerjadinya penguapan (evaporasi), tidak terjadi pengairan pada air, dan tidak terjadi gerakan air di udara. Hasilnya irigasi tetes memiliki efisiensi hingga 95% dibanding sistem sprinkler yang hanya 50% - 65%.
Respon tanaman lebih baik karena tidak mengganggu aerasi tanah, dan tidak mengganggu keseimbangan kadar lengas tanah
Lahan tidak terganggu karena pengolahan tanah dan siraman pada tanah
Perencanaan konstruksi relative lebih murah bila penyumbatan tidak terjadi pada pipa dan emitter minum. Biaya operasi dan pemeliharaan juga relative murah.
Irigasi tetes pertamakali digunakan di kawasan gurun dimana air sangat langka dan berharga. Pada pertanian skala besar, irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse. Irigasi tetes juga menjadi sarana penting di negara-negara maju di seluruh dunia dalam mensiasati pasokan air yang terbatas.
Irigasi tetes tidak melulu harus menggunakan pompa dalam mengalirkan air ke tanaman, tetapi dapat dengan mudah memanfaatkan gravitasi bumi.Cara ini cocokuntuk sumber air yang jauh dari kebun. Tentu saja pemanfaatan gravitasi untuk irigasi tetes lebih menghemat biaya dari pada menggunakan pompa.
Pengaturan waktu penyiraman dilakukan secara manual yaitu dengan cara membuka-tutup kran. Kran sebaiknya dilengkapi dengan filter agar kotoran tidak masuk ke dalam pipa. Namun denganpemanfaatan teknologi yang lebih mutakhir pengaturan waktu penyiraman dapat juga di tambahkan sebuah pengatur waktu (timmer) sehingga secara otomatis akan menyiram tanaman dengan jumlah air yang tepat setiap hari tanpa mengganggu aktifitas petani.
Sumber : dari berbagai sumber.
Tuesday, January 5, 2010
Kualitas air di sekitar kita..
AIR merupakan komponen penting dalam kehidupan,.Bagi makhluk hidup air merupakan salah satu bahan nutrisi. Fungsi air bagi tubuh adalah untuk pengaturan temperatur badan, pengangkutan bahan nutrisi lainnya dan turut juga dalam berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
Kualitas air dijabarkan dalam Kekeruhan yang dinyatakan dalam satuan NTU – (nephelometric turbidity units). Semakin banyak padatan tersuspensi dalam air, air terlihat semakin kotor dan semakin tinggi pula nilai NTU. pH air mengindikasikan apakah air bersifat basa atau asam. Tingkat pH yang baik untuk air minum adalah antara 6,5 dan 8,5. pH dibawah 6,5 akan terlalu asam dan pH di atas 8,5 akan terlalu basa. Khlor digunakan untuk mematikan bakteri.
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan berbagai parameter, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. TDS (Total Dissolved Solids) meliputi semua mineral yang larut dalam air.
2. Salinitas adalah kadar garam yang terkandung dalam air. Salinitas sering digunakan sebagai parameter mengukur kualitas air yang dapat dipertukar dengan TDS, karena TDS juga mencakup garam mineral yang terkandung didalamnya.
3. Sodium (Na). Air yang tinggi kandungan sodiumnya dapat menyebabkan litter basah dan dapat menyebabkan dehidrasi
4. Kesadahan air. Mineral kalsium dan magnesium penyebab utama kesadahan air. Magnesium dapat mempengaruhi palatabilitas air. Kesadahan air akan membentuk kerak air di dalam pipa paralon (pipa air).
5. Sulfat. Sulfat dapat memberikan efek sebagai pencuci perut.
6. Nitrat dan nitrit. Keberadaan nitrat dan nitrit dapat diindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar oleh bakteri (kontaminasi kotoran hewan atau manusia). Nitrit lebih berbahaya dengan dua komponennya. Dalam jumlah yang banyak dapat menganggu darah dalam mengangkut oksigen dan bersifat racun. Level maksimum nitrat yang direkomendasikan cukup bervariasi.
7. Besi.Besi dapat diperoleh karena pencemaran dari peralatan atau kotoran lain.
Kualitas air dapat dilakukan melalui uji lab, namun saat ini untuk menguji kualitas air minum yang kita konsumsi sehari-hari dapat dilakukan dengan cara :
A. Metode Elektrolisa, yaitu dengan melakukan reaksi kimia secara instant dengna menggunakan arus listrik yang dialirkan melalui logam dan besi. Setelah melalui proses ini akan timbul warna endapan yang umumnya disebabkan oleh ion-ion dan polutan yang terdapat pada air minum tersebut. Warna yang timbul biasanya padat dan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Jika warna berbentuk gumpalan, maka jenis polutan umumnya adalah Seng, Mercury dan Tembagamemberikan dampak pada kesehatan yaitu : Penyakit ginjal, gangguan fungsi syaraf pusat.
2. Jika warna berbentuk lendir maka jenis polutan berupa alumunium, aresenik , bahan-bahan organik dan bakteri serta virus, yang memberikan dampak : gangguan hati, diare, typus, dan disentri.
3. Warna transparant, jenis polutan adalah asbestos, alumunium sulfat, pestisida dab herbicida. Dampak yang diberikan adalah gangguan hati,ginjal dan sistem syaraf.
B. Pengujian Metode TDS Meter
Alat ini dengan mudah mendeteksi berapa jumlah polutan yang terdapat pada air minum.
Kualitas air tidak dapat kita ketahui hanya dengan kasat mata demi keamanan dan kesehatan kita. Secara fisik air yang dikonsumsi tidak boleh memiliki rasa, warna dan bau. Selain uraian di atas, zat berbahaya yang terdapat pada air minum dan tidak boleh dikonsumsi tubuh manusia adalah yang mengandung, Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Alumunimum, Besi dan Klorida.
Sedangkan dari segi mikrobiologi air tidak boleh mengandung bakteri patogen yang bersifat racun dan membahayakan contohnya, E-coli, Salmonella typhii, dan sejenisnya.
Semoga uraian di atas memberikan informasi yang penting bagi pembaca blog ini.
Kualitas air dijabarkan dalam Kekeruhan yang dinyatakan dalam satuan NTU – (nephelometric turbidity units). Semakin banyak padatan tersuspensi dalam air, air terlihat semakin kotor dan semakin tinggi pula nilai NTU. pH air mengindikasikan apakah air bersifat basa atau asam. Tingkat pH yang baik untuk air minum adalah antara 6,5 dan 8,5. pH dibawah 6,5 akan terlalu asam dan pH di atas 8,5 akan terlalu basa. Khlor digunakan untuk mematikan bakteri.
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan berbagai parameter, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. TDS (Total Dissolved Solids) meliputi semua mineral yang larut dalam air.
2. Salinitas adalah kadar garam yang terkandung dalam air. Salinitas sering digunakan sebagai parameter mengukur kualitas air yang dapat dipertukar dengan TDS, karena TDS juga mencakup garam mineral yang terkandung didalamnya.
3. Sodium (Na). Air yang tinggi kandungan sodiumnya dapat menyebabkan litter basah dan dapat menyebabkan dehidrasi
4. Kesadahan air. Mineral kalsium dan magnesium penyebab utama kesadahan air. Magnesium dapat mempengaruhi palatabilitas air. Kesadahan air akan membentuk kerak air di dalam pipa paralon (pipa air).
5. Sulfat. Sulfat dapat memberikan efek sebagai pencuci perut.
6. Nitrat dan nitrit. Keberadaan nitrat dan nitrit dapat diindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar oleh bakteri (kontaminasi kotoran hewan atau manusia). Nitrit lebih berbahaya dengan dua komponennya. Dalam jumlah yang banyak dapat menganggu darah dalam mengangkut oksigen dan bersifat racun. Level maksimum nitrat yang direkomendasikan cukup bervariasi.
7. Besi.Besi dapat diperoleh karena pencemaran dari peralatan atau kotoran lain.
Kualitas air dapat dilakukan melalui uji lab, namun saat ini untuk menguji kualitas air minum yang kita konsumsi sehari-hari dapat dilakukan dengan cara :
A. Metode Elektrolisa, yaitu dengan melakukan reaksi kimia secara instant dengna menggunakan arus listrik yang dialirkan melalui logam dan besi. Setelah melalui proses ini akan timbul warna endapan yang umumnya disebabkan oleh ion-ion dan polutan yang terdapat pada air minum tersebut. Warna yang timbul biasanya padat dan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Jika warna berbentuk gumpalan, maka jenis polutan umumnya adalah Seng, Mercury dan Tembagamemberikan dampak pada kesehatan yaitu : Penyakit ginjal, gangguan fungsi syaraf pusat.
2. Jika warna berbentuk lendir maka jenis polutan berupa alumunium, aresenik , bahan-bahan organik dan bakteri serta virus, yang memberikan dampak : gangguan hati, diare, typus, dan disentri.
3. Warna transparant, jenis polutan adalah asbestos, alumunium sulfat, pestisida dab herbicida. Dampak yang diberikan adalah gangguan hati,ginjal dan sistem syaraf.
B. Pengujian Metode TDS Meter
Alat ini dengan mudah mendeteksi berapa jumlah polutan yang terdapat pada air minum.
Kualitas air tidak dapat kita ketahui hanya dengan kasat mata demi keamanan dan kesehatan kita. Secara fisik air yang dikonsumsi tidak boleh memiliki rasa, warna dan bau. Selain uraian di atas, zat berbahaya yang terdapat pada air minum dan tidak boleh dikonsumsi tubuh manusia adalah yang mengandung, Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Alumunimum, Besi dan Klorida.
Sedangkan dari segi mikrobiologi air tidak boleh mengandung bakteri patogen yang bersifat racun dan membahayakan contohnya, E-coli, Salmonella typhii, dan sejenisnya.
Semoga uraian di atas memberikan informasi yang penting bagi pembaca blog ini.
Kenali Eko Hidraulik...
Eko Hidraulik adalah ilmu nterdisipner yang memadukan antara komponen ekolagi dan komponen hidraulika. Perpaduan dua displin tersebut justru dalam perkembanganya dapat saling sinergis mutualisme, menguntungkan baik ditinjau dari sis ekologi dan hidraulik serta tingkat keberlanjutannya.
Sementara itu, masih banyak pembangunan sungai yang hanya berpola pada pendekatan hidraulik saja, yaitu dengan mengusahakan mpengaliran air permukaan secepatnya ke laut. Hal tersebut umumnya dilakukan dengan mmelakukan upaya seperti talud, sudetan , pelurusan sungai dan lain sebagainya.
Eko Hidraulik muncul untuk mengatasi konsep berfikir yang keliru tentang penanganan sungai seperti diatas. Bahwa dengan mengambil jalan pintas bagi penataan sungai tanpa memperhitungkan ekologi sungai adalah kurang tepat.
Kondisi yang ada menunjukkan bahwa upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air sering memberikan dampak berubahnya kondisi fdisik sungai dari kondisi alamiahnya. misalnya untuk tujuan pengendalian banjir, alur sungai mungkin harus dipindah/diluruskan/diubah slope dasarnya dan dibuaut dengan konstruksi beton/batu kali pada tebing/ dasar sungai. Hal tsb tentunya akan berakibat berubahnya kondisi ekosistem sungai sebagai habitat bagi perkembangbiakan ikan dan organisme aquatik lainnya. Kondisi ekosistem perairan dapat mengalami perubahan ke arah yang kurang menguntungkakn bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang biak, yang selanjutnya akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan akibat terputusnya siklus kehidupannya.
Konsep pembangunan dan penataan sungai dengan Eko Hidraulik dinilai merupakan unsur pengelolaan sungai yang tercantum dalam UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, yang menyebutkan bahwa dalam pengelolaan sungai ditekankan pada " One River One Plan One Integrated Manajemen".
Penerapan Eko Hidraulik ini pun membutuhkan keterlibatan dan kerja sama dari berbagai pihak. Mulai dari masyarakat , Pemerintah, para stakeholder yang menggunakan manfaat sungai.
Semoga keberhasilan tentang konsep Eko Hidraulik dapat dapat dimanfaatkan kita dan generasi penerus, seperti Jerman yang sudah lebih dulu menggunakan konsep tersebut.
Sehingga kita, masyarakat Indonesia dapat selalu mewariskan mata air bagi generasi penerus bangsa, bukan air mata bagi mereka.
Sementara itu, masih banyak pembangunan sungai yang hanya berpola pada pendekatan hidraulik saja, yaitu dengan mengusahakan mpengaliran air permukaan secepatnya ke laut. Hal tersebut umumnya dilakukan dengan mmelakukan upaya seperti talud, sudetan , pelurusan sungai dan lain sebagainya.
Eko Hidraulik muncul untuk mengatasi konsep berfikir yang keliru tentang penanganan sungai seperti diatas. Bahwa dengan mengambil jalan pintas bagi penataan sungai tanpa memperhitungkan ekologi sungai adalah kurang tepat.
Kondisi yang ada menunjukkan bahwa upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air sering memberikan dampak berubahnya kondisi fdisik sungai dari kondisi alamiahnya. misalnya untuk tujuan pengendalian banjir, alur sungai mungkin harus dipindah/diluruskan/diubah slope dasarnya dan dibuaut dengan konstruksi beton/batu kali pada tebing/ dasar sungai. Hal tsb tentunya akan berakibat berubahnya kondisi ekosistem sungai sebagai habitat bagi perkembangbiakan ikan dan organisme aquatik lainnya. Kondisi ekosistem perairan dapat mengalami perubahan ke arah yang kurang menguntungkakn bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang biak, yang selanjutnya akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan akibat terputusnya siklus kehidupannya.
Konsep pembangunan dan penataan sungai dengan Eko Hidraulik dinilai merupakan unsur pengelolaan sungai yang tercantum dalam UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, yang menyebutkan bahwa dalam pengelolaan sungai ditekankan pada " One River One Plan One Integrated Manajemen".
Penerapan Eko Hidraulik ini pun membutuhkan keterlibatan dan kerja sama dari berbagai pihak. Mulai dari masyarakat , Pemerintah, para stakeholder yang menggunakan manfaat sungai.
Semoga keberhasilan tentang konsep Eko Hidraulik dapat dapat dimanfaatkan kita dan generasi penerus, seperti Jerman yang sudah lebih dulu menggunakan konsep tersebut.
Sehingga kita, masyarakat Indonesia dapat selalu mewariskan mata air bagi generasi penerus bangsa, bukan air mata bagi mereka.
Subscribe to:
Posts (Atom)